SINODE ANGGOTA PGI

Sinode Gereja Kristen Jawa (GKJ) – Profil Singkat

Logo Sinode GKJ

Warta-gereja.com – GKJ adalah sebuah ikatan kebersamaan Gereja-gereja Kristen Jawa yang seluruhnya berjumlah 307 Gereja yang terhimpun dalam 32 klasis dan tersebar di 6 provinsi di Pulau Jawa yaitu Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.

Diawali dari sembilan orang dari kalangan terbawah masyarakat Jawa dengan profesi buruh miskin tukang mbatik yang menjadi pembantu Ny. Van Oostrom Phillips di Banyumas, nekad berjalan kaki dalam rombongan kecil menerabas desa-desa dan pegunungan menuju ke Semarang  (sejauh sekitar 300 Km) untuk sekedar mendapatkan tanda baptis dari Zendeling NZG W. Hoezoo pada 10 Oktober 1858 karena pemberian tanda babtis di karesidenan Banyumas oleh zendeling tersebut dilarang oleh pemerintah kolonial setempat.

Mereka inilah cikal bakal pertama gereja GKJ; GKJ tumbuh pertama kali di kawasan Banyumas. Setelah itu, dua lelaki dan tiga orang perempuan pekerja miskin batur (pembantu rumah tangga) Ny. Christina Petronella Phillips Stevens di Ambal, Purworejo yang menerima tanda baptis mereka di Gereja Indische Kerk Purworejo pada 27 Desember 1860. Itulah cikal-bakal dari yang disebut dan menamakan diri Gereja-gereja Kristen Jawa adalah golongan akar rumput lagi pula buta huruf, keluarga para pembantu rumah tangga dan buruh membatik, anggota masyarakat kelas bawah Boemipoetera zaman kolonial yang paling rendah status sosialnya.

Tumbuhnya kelompok Kristen awal ini segera disusul oleh tumbuhnya kelompok lain hasil pekabaran injil Nederlandche Gereformeerde Zendingvereniging (NGZV) yang mulai bekerja di Jawa Tengah sejak 1865 di Tegal (Muaratuwa) dan Purbalingga (plus Bobotsari dan Bojong), yang nantinya diambil-alih oleh Zending Gereformeerd Kerken (ZGK) sejak tahun 1896 dan dikembangkan dengan pusat-pusat penginjilan dari kota-kota Purwerejo–Temon, Kebumen, Yogyakarta, Surakarta, Banyumas-Purbalingga serta Magelang, Temanggung, semuanya di kawasan Jawa Tengah  Selatan (Jawa Tengah Utara menjadi ladang pekabaran Injil Salatiga  Zending).

Menjadi Anggota PGI: 25 Mei 1950

Berdiri: 17 Februari 1931

Telepon: (0298) 326.684, 326.351

Fax: (0298) 323.985

e-Mail:  sinodegkj@salatiga.wasantara.net.id;

sinodegkj@telkom.net

website: www.gkj.or.id

Alamat kantor sinode: Jln Dr. Sumardi 10 Salatiga 50711, Jawa Tengah

Sumber : https://pgi.or.id/sinode-gereja-anggota-pgi/

Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) – Profil Singkat

Warta-gereja.com – GKJW bermula dari pembaptisan perdana pada 12 Desember 1843 di Surabaya. Setelah anggotanya bertambah banyak, Gubernur Hindia Belanda membentuk persekutuan orang percaya pada 11 Desember 1931 dengan nama Pasamuwan-pasamuwan Kristen Djawi Wetan dengan pengakuan resmi Besluit No. 53 atau staatblad No. 372 tanggal 27 Juni 1932.

Besluit itu menyebut persekutuan dengan nama Oost Javaansche Kerk, yang berubah nama menjadi Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW). Deklarasi GKJW sebagai gereja dilakukan dengan melalui pendirian suatu Majelis Agung (MA) yang merupakan upaya mempersatukan 29 raad pasamuwan alit (majelis jemaat) di seluruh Jawa Timur.

MA merupakan suatu wadah sinodial yang telah ditawarkan oleh persekutuan pekabar Injil dari Belanda, yang selama hampir 100 tahun menjadi pengampu jemaat-jemaat Kristen Jawa tersebut. Saat itu, ada dua kelompok pekabar Injil yang bekerja di antara orang Kristen di Jawa Timur, yakni Nederlandsche Zending-genootschap (NZG) dan suatu panitia pekabar bernama Java Comite.

Dekrit pengurus pusat NZG ditandatangani Konsul Jenderal Th. Boetzelaer van Dubbeldam, tertanggal 11 Oktober 1931, ditawarkan pendirian suatu gereja bagi orang Jawa Timur sebagai tindakan strategis dalam pekabaran Injil di Jawa. Pendirian MA sebagai wujud kesatuan sinodial, tak lepas dari usulan Dr. H. Kraemer, utusan Nederlands Hervormd Kerk (NHK) Belanda yang bekerja untuk NZG, guna mewujudkan suatu jemaat kristiani berbasis kewilayahan di Hindia Belanda sebagai sebuah gerakan kultur sekaligus politik.

Bahkan selanjutnya MA GKJW didaftarkan ke Mahkamah Hindia Belanda sebagai suatu recht-persoon (badan hukum), sehingga memiliki kewenangan mengelola aset dan bertindak sebagai organisasi yang diakui pemerintah. Tampak, pendirian MA merupakan suatu siasat kebudayaan yang berada dalam koridor dinamika politik Hindia Belanda.

Sidang perdana MA diadakan keesokan hari setelah deklarasi, bertempat di gedung gereja Jemaat Mojowarno, Sabtu 12 Desember 1931.

Menjadi Anggota PGI: 25 Mei 1950

Berdiri: 11 Desember 1931

Telepon: (0341) 325.846, 325.873, 325.946 | Fax: (0341) 362.604

e-Mail: ma.gkjw@yahoo.com; sekretariat_magkjw@yahoo.com

Alamat kantor sinode: Jln Shodancho Supriadi 18, Malang 65147, Jawa Timur

Gereja Injili di Tanah Jawa (GITJ) – Profil Singkat

GITJ

Warta-gereja.com – GITJ adalah kelompok Gereja Kristen Protestan di Indonesia  yang berpusat di Pati, Jawa Tengah. Wilayah pelayanannya cukup luas yakni meliputi sebagian Jawa dan beberapa daerah transmigran di Sumatera.GITJ berdiri 30 Mei 1940 dari hasil penginjilan yang dilakukan oleh Pieter Jantz dari DZV-Belanda, yang dibantu oleh seorang penginjil pribumi bernama Tunggul Wulung. Semula GITJ hanya berada di sekitar wilayah Gunung Muria, tetapi kemudian berkembang ke Semarang, Salatiga, Yogyakarta, dan Sumatera. GITJ yang berdenominasi Reformed ini bergabung dengan PGI 25 Mei 1950.

 Menjadi Anggota PGI: 25 Mei 1950

Berdiri: 30 Mei 1940

Telepon: (0295) 385.337 | Fax: 0295-384.280

e-Mail:  sinodegitj@gmail.com

Alamat kantor sinode: Jln Tondonegoro No. 9, Pati 59115, Jawa Tengah

Banua Niha Keriso Protestan (BNKP) – Profil Singkat

bnkp

Warta-gereja.com – Injil diberitakan pertama kali di Nias oleh dua Pastor dari Gereja Roma Katolik Mission Etragers de Paris (Inggris) sekitar 1822-1823. Namun misi kedua pastor ini tidak tercapai, karena mereka meninggal dunia.

Pada 1865, Rheinische Mission Geschelschaft (RMG) dari Jerman mengutus Ludwig Erens Denninger dan tiba di Pulau Nias 27 September 1865. Awalnya, Denninger membuka sekolah di Gunungsitoli sambil memberitakan Injil.

Pada 1872 datang J.W. Thomas dan ditempatkan di Ombolat Seminari. Setahun kemudian tiba pula Kreamer dan tinggal bersama isterinya di Gunungsitoli.

Berkat keuletan mereka memberitakan Injil dan bergaul akrab dengan masyarakat Nias, tahun 1874 seorang kepala kampung bernama Yawaduha membawa 25 warganya dibaptis Kreamer. Demikianlah seterusnya Injil itu menyebar ke seluruh Nias dan banyak yang menjadi Kristen.

Namun seiring kemajuan kekristenan itu, muncul pula ajaran-ajaran sesat. Karena itu, timbullah kesepakatan orang-orang Kristen Nias di tahun 1936 untuk membentuk sebuah organisasi gereja di Nias yang diberi nama Banua Niha Keriso Protestan (BNKP).

Nama inilah yang dipakai sebagai nama sinode hingga sekarang ini. BNKP aktif melaksanakan pelayanan pendidikan, ksehatan dan pekerjaan sosial.  Tanggal 27 September dijadikan sebagai Yubelium BNKP.

Kini BNKP hadir pula di luar Pulau Nias, serta wilayah pelayanannya antara lain di Pulau Nias, Medan, Padang, Pekanbaru, batam, Jakarta, Bandung, Surabaya dan kota-kota kecil lainnya.

Mitra kerja BNKP antara lain adalah Reformed Church of America (RCA), United Evangelical Mission (UEM) dari Jerman dan GKI Sinode Wilayah Jawa Barat.

Selain itu, BNKP menjadi anggota dari Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) sejak 25 Mei 1950, Persekutuan Gereja-Gereja Wilayah Sumatera Utara, Dewan Gereja-Gereja Asia (CCA), Federasi Lutheran se-Dunia (LWF), dan Dewan Gereja-Gereja se-Dunia (DGD).

Menjadi Anggota PGI: 25 Mei 1950

Berdiri: 15 Mei 1938

Telepon: (0639) 21448 | Fax: (0639) 323.127

e-Mail:  sinodebnkp@yahoo.com; biroprogram@yahoo.com

Alamat kantor sinode: Jln. Soekarno 22, Gunung Sitoli, Nias 22813

Sumber : https://pgi.or.id/sinode-gereja-anggota-pgi/

Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) – Profil Singkat

gbkp

Warta-gereja.com – GBKP sebuah Gereja yang berdiri di tanah Karo dan melayani masyarakat Karo. Permulaan usaha pekabaran Injil ke daerah Karo bukan muncul karena tugas rohani. Usaha itu dimulai karena permohonan J.T. Creamers, seorang pemimpin perkebunan di Sumatera Timur.

Ia berpendapat, jalan yang paling baik supaya penduduk asli daerah itu tidak menentang dan mengganggu usaha-usaha perkebunan ialah dengan mengabarkan Injil dan mengkristenkan mereka.

GBKP diawali dengan kehadiran Pdt. H.C. Kruyt, seorang misionaris NZG ke tanah Karo 18 April 1890. Tanggal inilah yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Ulang Tahun (HUT) GBKP.

Untuk membantu Pdt. H.C. Kruyt dan para misionaris lainnya, NZG mengutus beberapa Guru Injil dari Minahasa. Pekabaran Injil dimulai dari satu Desa bernama Buluhawar. Sementara nama GBKP ditetapkan pada Sidang Sinode I, 21 Juli 1941 di Sibolangit, sekaligus pentahbisan dua orang Karo menjadi pendeta pertama orang Karo, Pdt. Palem Sitepu dan Pdt. Thomas Sibero. Sebelumnya mereka berdua mendapat pendidikan formal di Seminari Sipoholon (HKBP).

Perkembangan Injil di karo sangat lambat. Perkembangannya yang pesat baru terjadi setelah peristiwa G30S-PKI yang mendorong banyak orang berlindung di GBKP. Sejak 1970, GBKP menekankan program pembinaan warga jemaat, termasuk keterlibatannya dalam memberdayakan warga gereja dan masyarakat.

GBKP resmi menjadi anggota PGI 25 Mei 1950. Selain itu juga menjadi anggota Dewan Gereja-Gereja se-Dunia (DGD).

GBKP bermitra dengan Nederlanse Hervormde Kerk di Belanda, Evangelical Lutheran Church in America (ELCA) serta United Evangelism Mission (UEM) dari Jerman.

Menjadi Anggota PGI: 25 Mei 1950

Berdiri: 18 April 1890

Telepon: (0628) 20466, 21524 | Fax: (0628) 20392

e-Mail: moderamen@gbkp.or.id

website: www.gbkp.or.id

Alamat kantor sinode: Jln. Kapten Pala Bangun 66 Kabanjahe 22115, Sumatera Utara

Sumber : https://pgi.or.id/sinode-gereja-anggota-pgi/

Gereja Methodist Indonesia (GMI) – Profil Singkat

gmi logo

Logo GMI. Sumber : [http://www.gmi.or.id/php/home_gmi.php Situs Resmi GMI]

Warta-gereja.com – GMI satu-satunya gereja di Indonesia yang hadir bukan sebagai hasil pekabaran Injil misi Belanda dan Jerman, melainkan hasil pelayanan misionaris dari Amerika yang bekerja di Malaysia dan Singapura.

Pekabaran Injil melalui pendidikan umum dianggap cara terbaik sehingga jemaat cepat berkembang. Inilah salah satu kekhasan lain dari GMI. Pada 1902. George F. Pykett, pimpinan Distrik Penang dari Konferensi Malaysia datang ke Medan, untuk melihat kemungkinan dibukanya pos pekabaran Injil.

Saat itu belum ada misi Methodist. Di sana dia bertemu beberapa pendatang dari Penang tetapi sudah lama tinggal di Medan, dan pernah mendengar Injil melalui sekolah di Penang. Hong Teen, seorang Tionghoa yang pernah menjadi murid di Methodist Anglo Chinese School di Penang adalah salah satu yang ditemui Pykett.

Hong Teen mendirikan sebuah sekolah di Medan. Dia meminta Pykett membantu memimpin Boy’s School. Tahun berikutnya, 1903, Pykett pindah ke Medan dan mendirikan Boy’s School. Pykett diizinkan juga untuk mengajar Alkitab setiap hari.

Pykett lalu minta bantuan dua guru. Salah satunya ialah Salomon Pakianathan dari Anglo Chinese School di Penang. Pakianathan, seorang Tamil datang ke Medan pada Mei 1905. Sambil mengajar dia juga bersaksi tentang Yesus.

Karena kesaksiannya itu beberapa kelompok PA terbentuk. Kelompok-kelompok ini menggunakan bahasa Hokkian dan Melayu. Jumlah orang-orang yang percaya bertambah.

Tahun 1906, Pykett kembali ke Penang dan mengutus Ng. Kuan Jiu, seorang guru ke Medan. Pendeta John R. Denyes ditetapkan menggantikan kedudukan Pdt. Pykett.

Sayang sekali, tahun itu juga Hong Teen melarang pelajaran agama Kristen di sekolahnya itu. Karena itu, Pakianathan pindah ke Palembang, Sumatera Selatan.

Menjadi Anggota PGI: 25 Mei 1950

Berdiri: Mei 1905

Telepon: (061) 451.0570; 457.1191 | Fax: (061) 415.7118

e-Mail:  methodis@indosat.net.id

website: www.gmi.or.id

Alamat kantor sinode: Jln. R.A. Kartini No. 31 Medan 20152, Sumatera Utara

Sumber : https://pgi.or.id/sinode-gereja-anggota-pgi/

Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) – Profil Singkat

GKE

Warta-gereja.com – Pekabaran Injil bagi suku Dayak di Kalimantan dimulai Zending Barmen (RMG) yang mengutus dua penginjil dari Jerman, Heyer dan Branstein yang tiba di Jakarta pada tanggal 13 Desember 1834. Tetapi hanya Branstein yang berangkat ke Kalimantan dan tiba di Banjarmasin pada 26 Juni 1835.

Lalu, 3 Desember 1836 tiba lagi 3 penginjil yaitu Beeker, Hupperts dan Krusman. Mereka langsung ditempatkan di pedalaman.Baptisan pertama terjadi 10 April 1839 yang dilayani Hupperts. Pekabaran Injil juga disertai pelayanan diakonia, seperti pendidikan, kesehatan dan pembebasan budak.

Pasang surut terjadi ketika Perang Dunia I di mana RMG menyerahkan tugas Pekabaran Injil kepada Zending Basel di Swiss tahun 1920.

Zending Basel meneruskan dan mengembangkan pekerjaan RMG sebelumnya, hingga pendirian Sekolah Tinggi Teologi tahun 1932.

Zending Basel yang membidani lahirnya organisasi Gereja Dayak Evangelis (GDE) pada 4 April 1935 melalui Sinode Umum.

Ini adalah Sinode Umum pertama GDE. Tetapi pada masa pendudukan Jepang GDE terputus hubungannya dengan Zending.Selanjutnya, GDE dipimpin pendeta Dayak yang pertama, Pdt. H. Dingang Patianom.

Para pendeta GDE sadar bahwa gereja bukan hanya untuk orang Dayak, tetapi terbuka bagi semua orang. Karena itu, melalui Sidang Umum V tanggal 5-9 November 1950 diputuskan GDE berubah nama menjadi Gereja Kalimantan Evangelis (GKE).

Mulai tahun 1960 GKE memperluas wilayah pelayanannya ke Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat. Sejak itulah, kawasan pelayanan GKE meliputi seluruh wilayah Kalimantan.

Menjadi Anggota PGI: 25 Mei 1950

Berdiri: 4 April 1935

Telepon: (0511) 335.4856 | Fax: (0511) 436.5297

e-Mail:  msgke@indo.net.id;  ms_gke@yahoo.com

website: www.gke.or.id

Alamat kantor sinode: Jln. Jenderal Sudirman 4 RT 01/RW 01

Banjarmasin 70114, Kalimantan Selatan

Sumber : https://pgi.or.id/sinode-gereja-anggota-pgi/

Gereja Masehi Injili Sangihe Talaud (GMIST) – Profil Singkat

gmist

Warta-gereja.com – GMIST adalah salah satu gereja Protestan di Indonesia yang bermula di Kepulauan Sangihe dan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara.

GMIST termasuk anggota mula-mula dari Pereekutuan Gereja-Gereja di Indonesia, yaitu sejak 25 Mei 1950.

GMIST merupakan organisasi pelayanan yang lahir melalui kedatangan Zending Tukang dari Belanda sejak 1857.

Pelayanan Zending ini berakhir pada 1935. Selanjutnya Zending menyerahkan tanggungjawab pelayanan kepada Komite Sangihe Talaud melaksanakan Sidang Sinode Pertama pada 1947. Tanggal pelaksanaan Sidang Sinode inilah juga yang ditetapkan sebagai hari lahirnya GMIST, 25 Mei 1947.

Ketua sinode pertama adalah Yahya Salawati (1890-1964). Selama tahun-tahun pertama, sebagian besar jemaat-jemaat di kepulauan Talaud tidak masuk menjadi bagian dari gereja ini. Barulah tahun 1955, ketika Yahya Salawati diganti seorang dari suku Talaud, gereja-gereja di Talaud bergabung dengan GMIST.

 Kemudian dibentuklah klasis Indonesia Barat (resort Inbar) yang mencakup jemaat-jemaat orang Sangir dalam perantauan di Pulau Jawa dan Sumatera.

Menjadi Anggota PGI: 25 Mei 1950

Berdiri: 25 Mei 1947

Telepon: (0432) 21370

Fax: (0432) 22828, 21865

Alamat kantor sinode: Jln Gereja RT 02/Lingkar 1, Sawang Bendar Tahuna 95812, Sulawesi Utara

Sumber : https://pgi.or.id/sinode-gereja-anggota-pgi/

Gereja Masehi Injili Minahasa (GMIM) – Profil Singkat

gmim

Gambar : https://www.gmim.or.id/lambang-gmim/

Warta-gereja.com – GMIM merupakan salah satu gereja terbesar di Indonesia yang berarliran Calvinisme.

GMIM didirikan di Minahasa, Sulawesi Utara. GMIM adalah bagian dari Gereja Protestan Indonesia (GPI). Diproklamasikan sebagai gereja yang mandiri 30 September 1934, dan selama delapan tahun pertama dipimpin para pendeta Belanda, seperti Pdt. Dr. E.A.A. de Vreede.

Kemudian sejak tahun 1945 kepemimpinan diemban pendeta pribumi dengan terpilihnya Ds. A.C.R. Wenas sebagai pimpinan gereja hingga sekarang.

GMIM yang menjadi anggota PGI sejak 25 Mei 1950 ini, juga merupakan anggota dari Dewan Gereja-Gereja Asia, Dewan Gereja-Gereja se-Dunia dan Aliansi Gereja-Gereja Reformasi se-Dunia.

Selain itu, GMIM juga merupakan bagian dari Gereja Protestan di Indonesia (GPI) dan anggota dari Sinode Am Gereja-Gereja di Sulutteng (SAG) yang terdiri atas Gereja-Gereja di Sulawesi Utara dan Tengah.

Menjadi Anggota PGI: 25 Mei 1950

Berdiri: 30 September 1934

Telepon: (0431) 351.036 | Fax: (0431) 351.161

e-Mail:  gmim@telkom.net

Alamat kantor sinode: Jln Raya Tomohon, Talete Dua, Tomohon Tengah, Tomohon 95362 Sulawesi Utara

Sumber : https://pgi.or.id/sinode-gereja-anggota-pgi/

Gereja Masehi Injili Di Bolaang Mongondow (GMIBM) – Profil Singkat

 admin  7 detik ago 2 min read 

Warta-gereja.com – GMIMB salah satu gereja beraliran Protestan di Indonesia yang bermula di daerah Bolaang Mongondo, Provinsi Sulawesi Utara.

Penginjilan di daerah Bolaang Mongondow dilakukan para Zending yang datang dari Eropa sejak tahun 1904 dibantu dua orang pribumi yaitu Tumewu di Mariri, dan Th. Pangkei di Poopo.

Pada 28 Juni 1950 terbentuk Sinode GMIBM dengan Ketua Sinode yang pertama Pdt. P.M. Kolopita. Sebelumnya di abad ke-18 sudah terdapat ratusan orang Kristen di daerah pesisir Bolaang Mongondow. Tetapi daerah ini pun tidak mendapat perhatian yang cukup dari pihak VOC. Hingga di abad ke-19, Islam masuk dan Raja pun memeluk agama Islam.

Tenaga NZG di Minahasa mengunjungi kelompok-kelompok perantau dari Minahasa yang terdapat di situ. Tetapi ketika NZG hendak mengutus seorang tenaga tetap, pemerintah Belanda melarangnya dengan alasan tidak bisa menjamin keselamatan utusan itu.

Tahun 1904 Raja Cornelis Manoppo, seorang Islam, telah berbuat banyak membangun kehidupan rakyat, meminta Zending agar membuka sekolah-sekolah di daerahnya. NZG mengutus beberapa orang diantaranya ada yang membuka sekolah HIS di Kotamobagu. Di antara mereka terdapat guru J. Pandegitor (guru sejak 1906, 1930 ditahbiskan menjadi pendeta pribumi) yang menjadi tokoh pemimpin waktu Perang Dunia.

Namun ada pula sebagian orang asli Bolaang Mongondow yang masuk Kristen. Tahun 1970 mereka ini 20 persen dari jumlah anggota yang ketika itu meliputi 30.000 jiwa lebih (15-20 persen penduduk).

Tahun 1997 anggota berjumlah 85.000 orang Kemandirian gereja barulah mendapat perhatian pada tahun 1938 dengan kedatangan seorang zendeling dari Sangir, yang secara khusus didatangkan untuk itu (J. Langeveld). Ia mengadakan rapat para penghantar jemaat (permulaan 1939), kemudian kumpulan wakil-wakil jemaat (Desember 1939).

Menjadi Anggota PGI: 25 Mei 1950 , Berdiri: 28 Juni 1950

Telepon: (0434) 21280 | Fax: (0434) 22446

e-Mail:  gmibm@telkom.net; sinodegmibm@gmail.com

Alamat kantor sinode: Jln A. Yani No 720, Kotak Pos 104 Kotamobagu 95711 Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara

Sumber : https://pgi.or.id/sinode-gereja-anggota-pgi/

Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) – Profil Singkat

gkst

Warta-gereja.com – GKST adalah hasil pekabaran Injil Dr.A.C.Kruyt dari Nederlandsch Zendeling Genootschap (NZG) yang tiba di Poso pada tahun 1892; dan Dr. N.Adriani dari Nederlandsch Bijbelgenootschap yang tiba tahun 1895.

Pembaptisan pertama dilaksanakan pada 25 Desember 1909 di Kasiguncu kepada Kepala Suku Pebato Papa I Wunte dan Ine I Maseka bersama seratusan orang pengikutnya. GKST ditetapkan sebagai Gereja oleh pemerintah pada tahun 1947.

GKST kemudian dimandirikan sebagai gereja yang dewasa dengan Ketua Sinode yang pertama adalah Dr.E.Dijkhuis, dan berpusat di Tentena. GKST pernah mengalami masa sulit, yaitu ketika terjadi konflik Poso tahun 1998, 2000 sampai 2005.

Dalam konflik tersebut, Sekretaris Umum Sinode GKST, Pdt. Rinaldy Damanik yang adalah Deklarator Perdamaian Malino untuk Poso, divonis 3 tahun penjara, atas tuduhan yang tidak dia lakukan, tetapi sesungguhnya ia melakukan pembelaan terhadap umat Kristen dan berani melakukan evakuasi korban di wilayah yang berbahaya yang membuatnya memiliki dan mempublikasikan data-data faktual tentang peristiwa konflik tersebut, serta melakukan protes keras terhadap pemerintah dan aparat keamanan.

Tahun 2004, pada saat masih di dalam penjara, Pdt. Rinaldy Damanik dipilih menjadi Ketua Umum Sinode GKST oleh warga GKST.Gereja yang berdenominasi Reformed ini memiliki wilayah pelayanan di Sulawesi Tengah (Donggala, Poso, Pulau Banggai, Luwuk, Morowali, Kota Palu, Parigi-Mountong, Buol, Toli-Toli dan Tojo Una-Una), dan Sulawesi Selatan (Luwu, Luwu Utara, Toraja, Luwu Selatan, Luwu Timur, Palopo, Enrekang, Sidrap, Bone dan Kota Watampone).

Anggota/Jiwa Sinode GKST tahun 2022 berjumlah: 501.750 Jiwa.

Menjadi Anggota PGI: 25 Mei 1950

Berdiri: 18 Oktober 1947

Telepon: (0458) 21050, 21141, 21136, 21459 | Fax: (0458) 21318, 21711

Alamat kantor sinode: Jln Setiabudi No. 93 Kec. PAmona Utara, Tentena 94663, Sulawesi Tengah

Sumber : https://pgi.or.id/sinode-gereja-anggota-pgi/

Gereja Toraja (GETOR) – Profil Singkat

Getor

Fair use, https://id.wikipedia.org/w/index.php?curid=1048749

Warta-gereja.com – Cikal bakal Gereja Toraja berawal dari benih injil yang ditaburkan oleh guru-guru sekolah Landschap (anggota Indische Kerk-Gereja Protestan Indonesia), yang dibuka oleh pemerintah Hindia Belanda pada 1908. Para guru ini berasal dari Ambon, Minahasa, Sangir, Kupang, dan Jawa.

Atas pimpinan dan kuasa Roh Kudus, terjadilah pembaptisan yang pertama pada 16 Maret 1913 kepada 20 orang murid sekolah Lanschap di Makale oleh Hulpprediker F. Kelleng dari Bontain. Pemberitaan injil kemudian di lanjutkan secara intensif oleh Gereformerde Zendingsbond (GZB) yang datang ke Tana Toraja sejak 10 Nopember 1913.

GZB adalah sebuah badan zending yang didirikan oleh anggota-anggota Nederlandse Hervormde Kerk (NHK) yang menganut paham gereformeerd. Injil yang ditaburkan oleh GZB di Tana Toraja tumbuh dan dibina oleh GZB selama kurang lebih 34 tahun lamanya. Paham teologi GZB yang pietis itu banyak mempengaruhi paham teologi warga Gereja Toraja sampai saat ini.

Pada 1947 terjadilah babak baru dalam sejarah penginjilan di kalangan masyarakat Toraja. Pada 25-28 Maret 1947 diadakan persidangan Sinode I di Rantepao yang dihadiri oleh 35 utusan dari 18 Klasis.

Sidang Sinode I ini memutuskan bahwa orang-orang Toraja yang menganut agama Kristen bersekutu dan berdiri sendiri dalam satu institusi gereja yang diberi nama Gereja Toraja.

Dalam rangka membina persekutuan, kesaksian dan pelayanannya sejak berdiri sendiri Gereja Toraja telah mengalami banyak pergumulan, baik yang berasal dari dalam dirinya sendiri (faktor internal), maupun yang berasal dari luar (farktor eksternal).

Dalam arak-arakan gerakan oikoumene GT juga menjadi gereja pelopor karena termasuk anggota PGI pertama yaitu pada 25 Mei 1950. Pada 25 Maret 1947, jemaat-jemaat sepakat membentuk suatu organisasi gereja yang bernama Gereja Toraja dalam sidang Majelis Am yang pertama di Rantepao.

Gereja Toraja dipimpin oleh pengurus yang disebut Badan Pekerja Sinode (BPS). BPS Gereja Toraja berkedudukan di Tongkonan Sangullele Gereja Toraja, di Rantepao. BPS Gereja Toraja dipilih oleh Sidang Sinode Am yang dilaksanakan (lima) tahun sekali. Personil BPS dipilih secara langsung oleh para utusan persidangan yang datang dari 89 Klasis. BPS menjalankan tugas memimpin Gereja Toraja berdasarkan mandat keputusan Sidang Sinode Am.

Sejak berdiri sebagai sebuah sinode mandiri, 25 Maret 1947, Gereja Toraja sudah 24 kali melaksanakan Sidang Sinode Am. Yang terbaru adalah Sidang Sinode Am XXIV, yang berlangsung selama 8 hari, tanggal 20–27 Juli 2016, bertempat di Makale.

Dalam Sidang Sinode Am XXIV ini, ditetapkan struktur baru BPS Gereja Toraja yang terdiri atas: Ketua Umum, Ketua I (Bidang Pembinaan Warga Gereja dan Pekabaran Injil), Ketua II (Bidang Ajaran dan Kapasitas Pelayanan), Ketua III (Bidang Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, dan Aset), Ketua IV (Bidang Sosial Politik, Hukum, dan Kemitraan), Ketua V (Bidang Organisasi Intra Gerejawi), Sekretaris Umum, Wakil Sekretaris Umum dan Bendahara Umum.

Berikut adalah Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja periode tahun 2021–2026 yang merupakan hasil Sidang Sinode Am XXV di Kanuruan sebagai berikut:

  • Ketua Umum: Pdt. Dr. Alfred Yohanes Rantedatu Anggui, M.Th.
  • Ketua I: Pdt. Suleman Allo Linggi, S.Th., M.Si.
  • Ketua II: Pdt. Musa Sikombong, M.Th.
  • Ketua III: Pnt. Ir. Yance Nempo Tangkeallo
  • Ketua IV: Pnt. Dr. Ir. Theo Kristian Seleng, M.M.
  • Ketua V: Pdt. Yusuf Paliling, M.Th.
  • Sekretaris Umum: Pdt. Dr. Christian Tanduklangi, M.Th.
  • Wakil Sekretaris Umum: Dkn. Yunus Buana Patiku, S.E., S.K.M.
  • Bendahara Umum: Pnt. Ny. Evalina Popang, S.E.

Menjadi Anggota PGI: 25 Mei 1950

Berdiri: 25 Oktober 1947

Telepon: (0423) 21460, 21539, 21612, 21742 | Fax: (0423) 25143

e-Mail:  bpsgetor@gmail.com

Alamat kantor sinode: Jln Jendral A. Yani 45 Rantepao, Tana Toraja 91831, Sulawesi Selatan

Sumber : https://pgi.or.id/sinode-gereja-anggota-pgi/

Gereja Toraja Mamasa (GTM) – Profil Singkat

gtm

Warta-gereja.com – GTM adalah kelompok Gereja Kristen Protestan di Indonesia, yang berpusat di Jl. Demmatande No.17, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat (sebelumnya Kabupaten Mamasa pernah menjadi bagian dari Provinsi Sulawesi Selatan) serta terdaftar sebagai anggota PGI pada tanggal 25 Mei 1950.

Penginjilan dirintis tahun 1931, dan pendiri awal adalah Zending Cristelijke Gereformeed Kerk in Netherlands (dari Belanda), meskipun sebelumnya kekristenan dimulai oleh Indische Kerk.

Tahun 1913/14-1928 Indische Kerk. Indische Kerk melakukan pembaptisan missal pada tanggal 12 Oktober 1914 sebagai awal kekristenan di Mamasa.

Tahun 1928-1947  Zending Christelijke Gereformeerde Kerk (ZCGK) dari Negeri Belanda. Ada dua zendeling ZCGK yang sangat terkenal di kalangan warga Gereja Toraja Mamasa, yakni Ds. M. Geylense dan Ds. A. Bikker.Tahun 1947-Sekarang, GTM ditetapkan menjadi sebuah gereja lokal yang berdiri sendiri pada tanggal 7 Juni 1947 dalam sidang Sinode yang pertama di Minake, Malabo.

Sejak Sidang Sinode Perta tersebut sudah 17 kali melasanakan sidang sinode Am.

GTM yang berdenominasi Reformed ini memiliki wilayah pelayanan GTM tersebar di 2 Provinsi, Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan. Sebagian besar jemaat GTM berada di Kabupaten Mamasa.

 Terbesar kedua ada di Kabupaten Mamuju dengan 8 Klasis. Satu Klasis di Mamuju Utara dan satu Klasis di Polewali Mandar. Ada dua Klasis di Sulawesi Selatan, Klasis Makassar dengan 8 jemaat dan 6 cabang kebaktian termasuk satu cabang kebaktian di Jakarta, serta Klasis Pare-pare yang meliputi Kabupaten Pinrang dan Kota Pare-pare.

Menjadi Anggota PGI: 25 Mei 1950

Berdiri: 7 Juni 1947

Telepon: 0428-2841003 | Fax:

Alamat kantor sinode: Jln. Demmatande No. 17 Kab. Mamasa 91362, Sulawesi Barat Sumber : https://pgi.or.id/sinode-gereja-anggota-pgi/

Gereja Kristen di Sulawesi Selatan (GKSS) – Profil Singkat

Warta-gereja.com – GKSS dimulai pada zaman VOC dengan menempatkan pendeta untuk perawatan rohani para pegawainya di Makassar.

Pemerintah melarang segala usaha pekabaran injil kepada penduduk asli. Namun, Dr. F.B. Matthes, seorang ahli bahasa Bugis yang menerjemahkan Alkitab ke dalam Bahasa Bugis dan Makassar.

Pada 1851 NZG mengutus misionarisnya yang ditempatkan di Makassar, Bonthain, dan Bulukumba serta berusaha memberitakan Injil kepada penduduk asli. Pada 1858, pemerintah melarang pekabaran Injil kepada penduduk asli sehingga mereka meninggalkan daerah itu.

Pada 1895 Nederlandse Zending Vereniging (NZV) mengutus misionarisnya, tetapi mereka tidk berhasil, maka dipindahkan ke Halmahera pada 1905.

Selanjutnya di 1933, GPI menempatkan Pdt. Binsberger di Makassar. Ia membuka pos pekabaran Injil di Lanjuanging, Maros, dan pulau Selayar.

Sekolah pun dibuka untuk menarik perhatian penduduk. Pada tahun yang sama, Gereja Gereformeerd Surabaya menjadikan Sulawesi Selatan sebagai wilayah pekabaran Injilnya dengan mengutus Pdt. H. van den Brink.

Van den Brink membuka Rumah Sakit yang dikenal dengan nama Rumah Sakit Labuang Baji. Gereja juga berkembang di Watan Soppeng, Jallo, Lampuiko, Karadiwang, dan Malino. Pada 7 Januari 1949, dibentuklah Panitia Penghubung dan Pengarah. Pdt Daeng Masikki dan kawan-kawan tidak puas dengan kelambanan pendewasaan jemaat-jemaat di sana karena tidak melibatkan mereka sehingga mereka membentuk Badan Pengurus Bakal Gereja Bugis dan Makassar Selebes Selatan pada Agustus 1949.

Inisiatif ini disambut Zending sehingga pada 16 November 1949 dibentuk Bakal Gereja Kristen di Sulawesi Selatan. Badan pengurusnya disebut Badan Pekerja Pelaksana Gereja Sulawesi Selatan (BAPPELGRESS). Pada 1954, namanya kemudian dibuah menjadi Gereja Kristen Protestan Bugis-Makassar di Sulawesi Selatan dan pada tahun 1965 menjadi Gereja Kristen di Sulawesi Selatan.

Menjadi Anggota PGI: 25 Mei 1950

Berdiri: 12 Juni 1966

Telepon: (0411) 854436 | Fax: (0411) 854436

e-Mail:  sinode_gkss@ilovejesus.net

Alamat kantor sinode: Jln Arung Sanrego Km 19 Mandai PO Box 1186, Makassar 90242, Sulawesi Selatan

Sumber : https://pgi.or.id/sinode-gereja-anggota-pgi/

Gereja Protestan di Sulawesi Tenggara (GEPSULTRA) – Profil Singkat

Oleh Gereja Kristen Sulawesi Selatan (GEPSULTRA) – Terbitan Gereja Kristen Sulawesi Selatan (GEPSULTRA), CC BY-SA 4.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=128485642

Warta-gereja.com – GEPSULTRA didirikan untuk wilayah pelayanan di provinsi Sulawesi Tenggara. Gereja ini terdapat di 40 lokasi di seluruh Sulawesi Tenggara.

Bermula dari utusan Zending dari Netherlands Vereniging, Ds.H.van der Klift, tiba di Kolaka pada 16 Desember 1915. Lalu pindah ke Mowewe pada 17 September 1917 dan melakukan pembaptisan yang pertama kepada Paulus Wongga.

Dari Desa Mowewe inilah Injil menyebar dan berkembang di Sulawesi Tenggara (Sultra). Pada masa penjajahan Jepang, para zending banyak yang ditawan dan dibunuh, sehingga pelayanan mulai ditangani para pendeta pribumi.

Hasil Sidang Sinode pertama pada 7 Februari 1957 lahirlah Gereja Kristen Protestan di Sulawesi Tenggara (GKSTa) berpusat di Lambuya dengan Ketua Sinode yang pertama adalah Pdt. Piter Rumono. Kemudian, pada Sidang Sinode V GKSTa diubah menjadi Gereja Protestan di Sulawesi Tenggara (GEPSULTRA).

GEPSULTRA yang bedenominasi Reformed ini memiliki 131 jemaat (7 klasis), 114 pendeta (data 2013) dengan wilayah pelayanan di Silawesi Tenggara.

Menjadi Anggota PGI: 25 Mei 1950

Berdiri: 10 Februari 1957

Telepon: (0401) 3121.506 | Fax: (0401) 3122.626

e-Mail: gepsultra@telkom.net

Alamat kantor sinode: Jln Dr RAtulangi 121 Kotak Pos 3, Kendari 93121, Sulawesi Tenggara

Sumber : https://pgi.or.id/sinode-gereja-anggota-pgi/

Gereja Masehi Injili Halmahera (GMIH) – Profil Singkat

Gambar Oleh GMIH – teribitan, CC BY-SA 4.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=128881807

Warta-gereja.com – Embrio GMIH dimulai dari kegiatan pekabaran Injil yan dilakukan oleh H. Van Dijken_tenaga utusan Utrechtsche Zendings Vereeniging (UZV) pada 1867 di desa Duma, Galela.

Seruan pertobatan selalu didengungkan kepada masyarakat Galela, karena ia menganggap perlu untuk mencabut kehidupan masyarakat Galela dari kekafiran  dengan agama berhala dibuang. Seperti perkawinan adat.

Adapun usaha-usaha lain yang dilakukan dalam rangka mengembangkan dan memperluas PI di Halmahera adalah dalam bidang pertanian, pendidikan dan kesehatan. Nafas penginjilan di desa Duma Galela menjadi roh penginjilan Halmahera yang terus menjalar sampai di wilayah Barat, Timur dan Selatan.

A. Hueting, Van Baarda, J.L.D. van der Roest, J.A.F. Schut dan J. Forgens turut memberikan kontribusi dalam ekspansi penginjilan di wilayah-wilayah lain.

Jemaat-jemaat Zending yang sudah terbentuk tersebut kemudian mendapat pergumulan keras sebagai konsekuensi dari akibat gejolak Perang Dunia II.

Pada 1946, kembalilah sejumlah tenaga zending, walaupun mereka sudah tidak lagi dengan panji UZV, karena mereka telah menggambungkan diri ke dalam badan zending VNZ. Ketika kembali mereka tidak menerima begitu saja pembentukan Gereja Protestan Halmahera (selanjutnya disingkat GPH).

Mereka menerima nama GPH untuk sementara waktu, Di samping itu tetap mencari solusi terbaik bagi kemandirian. Dengan begitu menyebabkan berbagai konferensi dilaksanakan demi membahas masalah pendirian dan kemandirian Gereja.

Dalam rangka mempersiapkan penataan sumber daya Gereja, maka pada tahun 1947, enam guru jemaat/sekolah yang labih muda, yang mewakili ke enam suku di Halmahera di kirim ke SoE di Timor untuk belajar di Sekolah Theologia untuk Indonesia Timur.

Dengan jalan ini orang-orang Halmahera menjamin bahwa kepemimpinan Gereja kelak akan dipegang oleh suku Halmahera sendiri dan tidak tergantung kepada orang-orang Ambon.

Setelah itu, satu tahun kemudian diadakan Proto-Sinode kedua. Sejak berdiri, GMIH terus menjalankan misi penginjilan di Halmahera dengan sifat dan pergumulannya menghadapi situasi dan kondisi Halmahera yang sebagai locus pelayanannya.

Menjadi Anggota PGI: 25 Mei 1950

Berdiri: 06 September 1949

Telepon: (0924) 21166 | Fax: (0924) 21302

Alamat kantor sinode: Jln Kemakmuran Halmahera 97762, Maluku Utara

Sumber : https://pgi.or.id/sinode-gereja-anggota-pgi/

Gereja Protestan Maluku (GPM) – Profil Singkat

Warta-gereja.com – GPM merupakan salah satu gereja di Indonesia yang beraliran Protestan Reformasi atau Calvinis. GPM berdiri di Ambon, Maluku pada tanggal 6 September 1935. Tanggal ini kemudian diperingati sebagai hari kelahiran GPM.

GPM memandirikan dirinya dari Gereja Protestan di Indonesia (GPI) atau Indische Kerk sebagai bentuk kemandirian gereja. Lahirnya GPM diawali ibadah perdana Gereja Protestan Calvinis orang-orang Belanda, pegawai VOC di Ambon, 27 Februari 1605.GPM adalah gereja Protestan yang melayani di wilayah Provinsi Maluku (Pulau Buru, Pulau Seram, Pulau Ambon, Pulau-pulau Lease (Saparua, Haruku dan Nusalaut), Pulau-pulau Banda, Kepulauan Kei, Kepulauan Aru (Dobo), Tanimbar, Babar, Leti-Moa-Lakor, Kisar hingga Wetar, dan Provinsi Maluku Utara (Ternate, Pulau-pulau Bacan, Pulau-pulau Obi, dan Kepulauan Sula) GPM bertumbuh dengan berbagai tantangan yang bukannya membuat umat Kristen di provinsi kepulauan ini mundur, tetapi semakin membuat semangat kekristenan mereka makin menyala-nyala.

Tantangan-tantangan yang dihadapi mulai dari dibombardirnya wilayah Ambon pada Perang Dunia II oleh Jepang, yang menyebabkan separuh hamba Tuhan terbunuh dan penduduk di beberapa desa dibantai. Kemudian ketika pecahnya pemberontakan RMS di tahun 1950 berakibat pada hancurnya sebagian besar gereja di Ambon dan Seram. Kemudian yang terakhir ketika pecah kerusuhan antarwarga Kristen–Islam yang sangat disayangkan adalah buah tangan orang-orang yang membenci kedamaian. Sehingga kembali lagi gereja dan bangunan-bangunan penting milik GPM ikut hancur, fasilitas sekolah dan kampus Universitas Kristen hangus terbakar.

Dua Klasis berhenti melayani dan ratusan warga yang ada di desa dan kota dibantai. Ribuan orang pun mengungsikan diri ke wilayah aman seperti Sulawesi Utara, Bali, dan Papua. Akibatnya di Ambon dan beberapa tempat bekas kerusuhan muncul pembagian wilayah-wilayah Islam dan Kristen yang sebenarnya sangat disayangkan, serta muncul trauma-trauma negatif yang masih tertanam pada kedua pihak.Kini GPM bekerja keras tidak hanya untuk membangun kembali gereja secara fisik tetapi juga secara mental dan spiritual.

Dengan fokus membangun kehidupan masyarakat Kristen yang berlandaskan teologi hidup dan semangat “pela gandong” yang diharapkan dapat menyembuhkan luka-luka konflik dan kekerasan. Sehingga masyarakat Kristen di Maluku khususnya warga GPM dapat kembali melanjutkan pelayanan dengan semangat penginjilan yang teguh dan tidak terkungkung dalam kebodohan duniawi dengan salah satu cara yakni; memberikan pelayanan Injil yang komprehensif di tengah masyarakat, seperti tampak dari keikutsertaan dalam mencerdaskan anak-anak bangsa melalui penyelenggaraan pendidikan.

Sejarah mencatat GPM juga merupakan gereja pertama yang ikut mendirikan PGI, dan menjadi anggota PGI pertama pada 25 Mei 1950.

Menjadi Anggota PGI: 25 Mei 1950

Berdiri: 6 September 1935

Telepon: (0911) 352248,342442 | Fax: (0911) 312440

e-Mail:  sinode@ambon-wasantara.net.id

website: http://www.sinodegpm.org

Alamat kantor sinode: Jln Mayjen D.I. Panjaitan No. 2, Ambon 97124, Maluku

Sumber : https://pgi.or.id/sinode-gereja-anggota-pgi/

Gereja Kristen Injili di Tanah Papua (GKITP) – Profil Singkat

 admin  5 detik ago 2 min read 

Gambar : Oleh Gereja Kristen Injili di Tanah Papua (GKITP) – Terbitan Gereja Kristen Injili di Tanah Papua (GKITP), CC BY-SA 4.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=128485982

Warta-gereja.com – Para Penginjil dari Badan Misi Gossner Jerman yakni Johann Geissler, Schneider dan Carl Ottow tiba di Batavia (Jakarta) pada 7 Oktober 1852. Mereka berangkat dengan dari pelabuhan Rotterdam Belanda, dengan menggunakan Kapal yang bernama “Abeltasman”.

Gereja Kristen Injili Tanah Papua (GKITP) berdiri pada 26 Oktober 1956 sebagai hasil pekabaran Injil yang dimulai oleh Ottow dan J G. Geissler.

Pada 5 Februari 1855 Ottow dan Geisler tiba di Mansinam jam 6 pagi. Sauh kapal dilabuhkan dan tepat jam 9 mereka menginjakan kaki di pulau itu dengan mengucapkan doa sulung mereka “In Gottes Namen Bettraten Wir Das Land yang artinya “Dengan nama Tuhan Kami Menginjak Tanah ini”.

Kemudian pada 1 Januari 1868 dua orang wanita, Sara dan Margaretha, yang biasa membantu di rumah penginjil Geissler menjadi orang Papua pertama yang dibaptis Pdt. Geisler.

Sejak awal berdirinya, GKI di Tanah Papua adalah suatu gereja yang bersifat oikumenis, dan bukan gereja suku. Oleh karena itu, anggota-anggota jemaat GKI berasal dari orang Papua sendiri dan orang-orang bukan Papua dari berbagai suku dan bangsa serta dari berbagai latarbelakang keanggotaan gereja.

Kehadiran dan keberadaan GKI di Tanah Papua adalah kehendak Tuhan untuk menghadirkan tanda-tanda Kerajaan Allah yang nyata di tengah keterbelakangan, keterasingan, kebodohan dan kemiskinan.

Oleh pemberitaan Injil peradaban baru Papua dimulai dan terus berlangsung sampai sekarang ini. GKI di Tanah Papua yang berdenonimasi Reformed ini melayani di wilayah Papua.

Menjadi Anggota PGI: 25 Mei 1950

Berdiri: 26 Oktober 1956

Telepon: (0967) 531.472

Fax: (0967) 533.192

e-Mail:  gktanahpapua@yahoo.com

Alamat kantor sinode: Jln Argapura 9 Kotak Pos 1160, Jayapura 99222, Papua

Sumber : https://pgi.or.id/sinode-gereja-anggota-pgi/

Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) – Profil Singkat

 admin  7 detik ago 2 min read 

Gambar : Oleh Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) – Tata Gereja Masehi Injili di Timor, CC BY-SA 4.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=141217641

Warta-gereja.com – Cikal-bakal GMIT bermula dari kedatangan Ds. Mattheus van den Broek pada tahun 1614 sebagai pelayan rohani pegawai-pegawai VOC di Kupang. Tetapi tidak lama kemudian pendeta ini pulang ke Belanda.

Lalu, setelah kurang lebih 50 tahun, pada tahun 1670 datang Ds.Key Sero Kind, dan kemudian digantikan oleh Ds.A.Corpius tahun 1687 yang bekerja hanya setahun karena meninggal dunia. Demikianlah jemaat di Kupang tidak mendapat pelayanan yang sungguh-sungguh.

Untuk melayani jemaat diangkat oleh seorang Kupang bernama Paulus. Kemajuan berarti terjadi pada abad ke-18, seiring dengan didirikannya benteng VOC di Kupang pada 1701. VOC juga mendatangkan pendeta-pendeta ke P.Timor. Sejak itu berdirilah gereja dan sekolah-sekolah di Kupang.

Pekabaran Injil pun mulai digiatkan ke beberapa pulau sekitar, seperti: Rote dan Sabu. Setelah VOC bubar, pekabaran Injil diambil-alih oleh lembaga Zending NZG (Nederlansche Zendeling Genootschap).

Maka sejak 1817-1942 gereja di Timor menjadi bagian dari Indische Kerk. Pada masa inilah terjadi kemajuan pekabaran Injil yang pesat sampai ke pedalaman Timor dan sekitarnya.

Alkitab dan nyanyian-nyanyian juga diterjemahkan para misionaris ke bahasa-bahasa setempat. Ketika para Zendeling ditawan oleh Jepang, kepemimpinan diambil-alih putra-putra Kupang dengan membentuk Badan Gereja Timor Selatan.

Sebenarnya, gagasan pembentukan GMIT telah dimulai tahun 1933 untuk maksud memandirikan. Namun gagasan ini baru terealisasi pada 31 Oktober 1947, yang waktu itu terdiri dari 6 klasis dan dipimpin oleh Ds.Durkstra.

GMIT adalah salah satu gereja yang tergabung dalam Gereja Protestan di Indonesia (GPI). Pada tahun 1948, gereja ini tergabung dalam World Christian Conference (WCC). Gereja ini memiliki 6 klasis, yaitu Klasis Kupang, yang meliputi Kupang dan Amarasi; Klasis Camplong, yang meliputi Fatule’u dan Amfoang; Klasis SoE, yang meliputi Amanuban, Amanatum, Mollo, Timor Tengah Utara, dan Belu; Klasis Alor atau Pantar, yang meliputi Alor; Klasis Rote, yang meliputi Rote; dan Klasis Sabu, yang meliputi Sabu.

Menjadi Anggota PGI: 25 Mei 1950

Berdiri: 31 Oktober 1947

Telepon: (0380) 832.943; 826.927 | Fax: (0380) 831.182, 832.943

e-Mail:  sinodegmit@plasa.com; sinodegmit@telkom.net

Alamat kantor sinode: Jln S.K. Lerik Kota Baru, Kupang 85228, NTT

Sumber : https://pgi.or.id/sinode-gereja-anggota-pgi/

Gereja Kristen Sumba (GKS) – Profil Singkat

 admin  5 detik ago 2 min read 

Sumber Gambar : <a href=”//id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Logo_GKS.png” title=”Fair use”>Fair use</a>, <a href=”https://id.wikipedia.org/w/index.php?curid=1104643″>Pranala</a>

Warta-gereja.com – GKS adalah lembaga gerejawi yang berkarya di Pulau Sumba, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Pelayanan GKS meliputi empat Kabupaten yang ada di Sumba, yaitu Kabupaten Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya.

GKS berdiri sendiri pada tanggal 15 Januari 1947 setelah melewati beberapa periode, yakni periode perintisan (1881-1902), periode peletakan dasar (1902-1947) dan periode berdiri sendiri (1947).

GKS hasil pekabaran Injil dari Zending Gereformeerde Kerken in Nederland (GKN) yang dimulai sejak tahun 1881.

GKS mengalami berbagai dinamika dalam karya pelayanan di Sumba. Dinamika pelayanan tersebut mulai dari tahap mencari bentuk (1947-1972), tahap penyusunan rencana pendewasaan (1970-an), tahap pekabaran Injil dan berbenah diri (1980-1990) hingga mengalami pertumbuhan sampai sekarang ini.

Sebagai gereja yang lahir hasil dari pekabaran Injil gereja dari Belanda (GKN) yang bercorak/azas Calvinis, maka GKS mewarisi corak/azas Calvinis.

Dalam menjalankan Organisasi gerejawinya, GKS menerapkan sistim pemerintahan Prebiterial Sinodal dimana melalui sistim ini pada satu sisi memberi penekanan kepada Majelis Jemaat (Jemaat setempat) dan di sisi lain menekankan kebersamaan antar jemaat se-GKS melalui peran Sinode GKS.

GKS merupakan salah satu anggota PGI tertua, yaitu  pada 25 mei 1950. Sekarang ini GKS memiliki 712 gereja dengan jumlah jemaat 386.000 jiwa dan pendetanya berjumlah 164 orang. Sedangkan Jumlah pelayan lainnya sebanyak  656 orang, meliputi Guru Injil, Vicaris dan Penolong Guru Injil.

Ketua Umum: Pdt. Marlin Lomi,STh., Sekr. Umum: Pdt. Yakub Malo Bili, STh. MPd, Bendahara:Agustinus Hina Pari

Menjadi Anggota PGI: 25 Mei 1950

Berdiri: 15 Januari 1947

Telepon: (0387) 61342,62279 | Fax: (0387) 61342,62279 HP 082139130970

e-Mail:  gks@indo.net.id

Alamat kantor sinode: Jln R. Suprapto 23, Waingapu 87113, Sumba, NTT

Sumber : https://pgi.or.id/sinode-gereja-anggota-pgi/

Dharma Leksana, S.Th., M.Si. Pendiri Media Warta Gereja

Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) – Profil Singkat

 admin  4 detik ago 1 min read 

Sumber Gambar: https://id.wikipedia.org/w/index.php?curid=1049556

Warta-gereja.com – GKPB adalah gereja Protestan di Indonesia yang berpusat di Jl. Dr. Sutomo No. 101, Denpasar, Bali, dan terdaftar menjadi anggota PGI pada tanggal 25 Mei 1950.

GKPB berdiri sebagai hasil penginjilan Christian and Missionary Alliance (CMA) yang pada tahun 1930 mengutus Tsang Kam Foek (Tsang To Hang) ke Bali.

Kemudian, 11 November 1931 ketua CMA, R. A. Affray membaptiskan 12 orang Bali asli di Yeh Poh, sungai kecil dekat dusun Untal-untal di Sesa Dalung. Hari pembaptisan yang pertama inilah yang ditetapkan sebagai hari lahirnya GKPB.

Pada 14-16 Januari 1948 diadakan Sidang I di Blimbingsari diputuskan bahwa nama gereja adalah Persatuan Kristen Protestan Bali (PKPB) dan Ds. Made Runggu terpilih sebagai Ketua Badan Pekerja.

Nama gereja itu kembali dirubah menjadi Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) pada Sidang IV Gereja Bali pada 20-21 April 1949. GKPB berbentuk presbiterial sinodal serta berazaskan pada sola gratia, sola fide dan sola scriptura. Gereja yang berdenominasi Reformed ini melayani di Pulau Bali.

Menjadi Anggota PGI: 25 Mei 1950, Berdiri: 11 November 1931

Telepon: (0361) 4424.862 | Fax: (0361) 4420.591

e-Mail:  gkpbbali@indosat.net.id

website: www.christianchurchbali.org

Alamat kantor sinode: Jln Raya Kapal Kec. Mengwi, Kab. Badung, Bali

Sumber : https://pgi.or.id/sinode-gereja-anggota-pgi/